Senin, 30 April 2012

Masalah Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Reproduksi

1. Keputihan  
Adalah semua pengeluaran cairan alat genitalia yang bukan darah, keputihan bukan penyakit tersendiri tetapi merupakan manifestasi gejala dari hampir semua penyakit kandungan. Oleh karena itu penyebab utama keputihan harus dicari dengan melakukan anamnesa (wawancara), pemeriksaan kandungan dan pemeriksaan lab. Anamnesa keputihan (beserputih) :
1.     Sejak kapan terjadinya
2.     Bagaimana hubungannya dengan menstruasi
3.     Apakah disertai gatal
4.     Apakah berbau
5.     Apakah disertai gumpalan
6.     Apakah bercampur darah
7.     Apakah disertai badan panas
8.     Apakah disertai rasa nyeri dibagian bawah
9.     Apakah disertai kontak berdarah
10. Apakah sedang hamil
Kalau penyakit terjadi pada anak kemungkinan terdapat benda asing didalam vagina.
2. 2. Perdarahan
Perdarahan berkaitan dengan gangguan sistem hormonal, pemakaian kontrasepsi, kegagalan kehamilan dan keganasan.
1.     Gangguan sistem hormonal
Dapat menimbulkan gangguan menstruasi dalam bentuk klinis hipermenorhoe, hipomenorhoe, oligomenorhoe, polimenorhoe, amenorhoe, dan perdarahan disfungsional.
2.     Perdarahan berkaitan dengan metode kontrasepsi
Yaitu metode hormonal, metode IUD.
3.     Perdarahan berkaitan dengan kehamilan
Kehamilan muda :                          -       keguguran
-        Hamil ektopik
-        Molahidatidosa
-        Karsinoma
-        Persalinan prematur
-        Plasenta prefia
-        Solusioplasenta
4.     Keganasan pada vulva
-        Keganasan vulva
-        Keganasan vagina
-        Keganasan portiouneri
Keganasan genitalia bagian dalam
-        Keganasan korpus uteri
-        Keganasan pada tuba fallopi

Sabtu, 28 April 2012


EFEK CURHAT DI JEJARING SOSIAL

 Jejaring sosial tak hanya sekedar tempat untuk mendapatkan teman baru di dunia maya. Ternyata, jejaring sosial juga menjadi wadah bagi seseorang untuk mengeluarkan semua unek-uneknya.
Menurut Irwan Hidayana, antropolog dari Universitas Indonesia, masyarakat, khususnya remaja, memerlukan ruang untuk mengekspresikan dirinya. Sayangnya, keterbatasan ruang ini menyebabkan mereka mengekspresikannya melalui jejaring sosial, seperti Twitter.
"Remaja tak bisa mengekspresikan bad mood-nya kepada orangtua mereka, bahkan anak-anak yang tidak tinggal serumah dengan orangtuanya, seperti anak kos. Mereka tak punya penyaluran ekspresinya, sehingga melampiaskanya kepada jejaring sosial," paparnya.
Irwan mencontohkan masyarakat kota yang memiliki mobilitas tinggi, artinya kini banyak orangtua yang bekerja dan pulang larut malam, menyebabkan komunikasi anak dan orangtua terganggu.
Jejaring sosial dianggap menjadi cara terbaik bagi seseorang untuk mendapatkan perhatian. "Saat seseorang ngetweet ekspresi bad mood di Twitter, mereka sebenarnya menginginkan adanya pertolongan dari orang lain mengenai apa yang mereka rasakan," tambah Psikolog Dr. Rose Mini A.P., M.Psi.
Sayangnya, banyak orang yang tak menyadari mengekspresikan bad mood di Twitter justru bukanlah tindakan yang bijaksana. "Belum tentu tweet yang kita tulis akan di-reply dengan apa yang kita harapkan. Justru ujung-ujungnya malah tweetwar, tidak ada pertolongan dan menjadi lebih galau," jelas Rose Mini.
Lebih lanjut Rose Mini menjelaskan bahwa suasana hati seseorang akan berpengaruh pada kognitif. Sehingga perlu ditegaskan bahwa bad mood itu harus dilawan, seperti menguatkan pemikiran positif. "Orang bad mood tidak dapat bekerja secara optimal karena pemikirannya jelek terus, auranya tidak bagus. Energinya juga mudah habis, sehingga merasa lebih mudah lelah," ungkapnya.
"Kalau sedang bad mood memang banyak orang mencari Twitter dan diary. Mencurahkan unek-unek memang membuat perasaan lebih lega, sayangnya tidak pada respons yang diharapkan. Alihkan dengan menyalurkan pada kegiatan yang menyenangkan bagi kita, seperti hobi." tungkasnya.